MATABLITAR.COM – Bakung – Seorang warga Dusun Kedunganti, Desa Lorejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, bernama Hamim Tohari telah berhasil mengembangkan budidaya melon yang menjanjikan.
Melalui upaya keras dan inovasi, Hamim berhasil menanam melon disekitar pekarangan rumahnya. Selain itu sejumlah sayuran juga berhasil ia budidayakan dengan memanfaatkan dipekarangan rumah yang dulu tak terpakai.
Program budidaya melon ini dimulai sejak beberapa bulan yang lalu, ketika ia memutuskan untuk mencoba tanaman hortikultura sebagai alternatif penghasilan tambahan.
Hamim berhasil membudidayakan melon tanpa bimbingan dari pemerintah, ia melakukannya secara otodidak.
“Ya cuman lihat-dari YouTube saja, terus saya coba, eh ternyata berhasil, sekalian buat menghidupkan lahan yang kosong,” kata Hamim saat ditemui di rumahnya pada Senin, (5/8/24).
Pria yang akrab dipanggil Hari tersebut menyatakan bahwa budidaya melon ini memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan tanaman lain yang biasa mereka tanam. Perawatan yang mudah menjadi salah satu alasan ia menanam melon.
“Dengan perawatan yang tepat dan kondisi tanah yang mendukung, hasil panen melon bisa sangat memuaskan. Kami juga belajar cara mengatasi hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman melon,” ungkapnya.
Selain itu, keberhasilan budidaya melon ini juga didukung oleh penggunaan pupuk organik yang tepat. Dengan pengunaan pupuk organik, efisiensi dalam penggunaan air dan pupuk dapat meningkat sehingga tanaman melon dapat tumbuh optimal.
Tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga, budidaya melon di Dusun Kedunganti juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk bekerja di sektor pertanian.
Banyak warga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap, kini bisa ikut terlibat dan mengikuti proses penanaman, perawatan, hingga panen melon.
“Kita siap mengajarkan kepada siapapun untuk meniru sistem ini, silahkan datang,” tuturnya.
Menurut Hari, program budidaya melon ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi warga desa lain di Kecamatan Bakung.
“Kami berharap keberhasilan ini bisa menginspirasi warga desa lain untuk mencoba budidaya tanaman hortikultura yang memiliki potensi ekonomi tinggi,” imbuh Hari.
Saat ini melon-melon tersebut kemudian akan dijual ke pasar lokal dengan harga yang kompetitif.
Keberhasilan budidaya melon di Dusun Kedunganti ini menjadi bukti bahwa dengan semangat, kerjasama, dan inovasi, warga desa mampu menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.
Ke depan, mereka berencana untuk terus mengembangkan usaha ini dan memperluas lahan budidaya melon agar lebih banyak warga yang bisa merasakan manfaatnya.
Selain menanam melon, Hari juga menanam Gambas atau oyong. Penanamannya juga dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Oyong dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur.
“Lumayan, sayuran kita tidak beli, bisa penen sendiri, kita juga menanam bayam, biasanya kalau panen kita berikan juga ke tetangga,” tutupnya. (Bayu/red)