MATABLITAR.COM – Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama’ (LPNU) Kabupaten Blitar menggelar Ngaji Bisnis #1 dengan tema “Ciptakan Kopi yang Sempurna.” Acara ini berlangsung di Aula Graha NU Kabupaten Blitar pada Minggu (16/3/2025) mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Blitar, Kiai Muqorrobin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui pelatihan keterampilan yang aplikatif, seperti kelas barista yang digelar kali ini.
Ketua LPNU Kabupaten Blitar, Khumaidi Musafa, menjelaskan bahwa Ngaji Bisnis merupakan salah satu program LPNU yang bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha, calon pengusaha, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Ngaji Bisnis ini kami rencanakan berlangsung setiap bulan sekali dengan tema yang berbeda. Kali ini kami menghadirkan kelas barista untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menghasilkan kopi berkualitas,” ujar Khumaidi kepada media.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yang berpengalaman di bidang UMKM dan pengolahan kopi, di antaranya Hendri Stiawan (Sinyo) dari Omah Jeneng, Zen Ahmad, Nur Mia dari Daff Coffee, serta H. Anang Kurniawan.
Mereka berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengolah kopi mulai dari pemilihan biji, teknik penyeduhan, hingga strategi pemasaran produk kopi.
Sebanyak 60 peserta dari berbagai latar belakang hadir dalam acara ini, termasuk pengurus LPNU tingkat kecamatan (MWCNU), anggota PAC Ansor, PAC Fatayat, serta masyarakat umum yang memiliki ketertarikan dalam industri kopi.
Khumaidi berharap, melalui pelatihan ini, para peserta dapat membangun usaha kedai kopi berbasis produksi sendiri, bukan sekadar menyajikan kopi instan.
“Harapannya, Ngaji Bisnis Barista ini dapat melahirkan pengusaha kafe dan warung kopi yang sukses dengan produk kopi berkualitas,” pungkasnya.
Acara ini mendapat respons positif dari peserta yang antusias mengikuti setiap sesi. Ke depan, LPNU Kabupaten Blitar berkomitmen untuk terus menghadirkan pelatihan-pelatihan bisnis yang relevan guna mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas. (Bin/red)