MATABLITAR.COM – Segenap pilar pilar sosial Kabupaten Blitar tampak bersatu padu memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024, yang bertempat di Pondok Pesantren Maftahul Ulum Jatinom, Kanigoro, Blitar. Jum’at, (20/12/2024).
Hari ini langit begitu cerah, sejak pagi terlihat pilar pilar sosial kabupaten blitar mulai dari Pejabat Dinsos, Pendamping Sosial PKH, Tagana, TKSK, dan Sakti Peksos. Mereka berdatangan ke lokasi, dengan membawa berbagai perlengkapan seperti sapu, cengkrong, arit, mesin pemotong rumput, cangkul dan sebagainya.
Peringatan HKSN diawali dengan apel pagi di halaman Masjid Pondok Pesantren Maftahul Ulum pukul 06.30 WIB. Sebanyak 180 peserta hadir dengan penuh antusiasme.
Apel dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar yang diwakili oleh Kasi Kebencanaan, Safinun Naja. Dalam sambutannya, Safin menyampaikan apresiasi atas kekompakan pilar-pilar sosial dalam menangani berbagai masalah sosial.
“Terima kasih kepada segenap pilar sosial Kabupaten Blitar yang selalu kompak dan menjadi pelopor kesetiakawanan sosial. Semangat ini harus terus dijaga untuk mendukung kemajuan daerah kita,” ujar Safin, yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta apel.
Tampak hadir pula dalam kegiat ini, Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Jawa Timur, Mahbub Al Faraby, yang akrab disapa Boby. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan makna kesetiakawanan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
“Tema HKSN 2024 adalah Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas. Sebagai pilar sosial, kita memiliki tanggung jawab besar untuk terus bahu-membahu dalam membangun solidaritas demi Indonesia yang lebih hebat,” ungkap Boby, memotivasi peserta untuk terus berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah apel, peserta dibagi ke dalam empat kelompok kegiatan utama yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga masyarakat sekitar:
1. Kerja Bakti Pembersihan Lingkungan
Kelompok pertama melakukan aksi bersih-bersih di area pondok pesantren, jalanan sekitar lokasi pondok, dan makam di sebelah barat Masjid.
Dengan penuh semangat, mereka membersihkan sampah, memangkas rumput liar, dan memperbaiki fasilitas umum.
Sesekali mereka terlihat bercanda ria, dan saling menyemangati untuk menuntaskan sampah dan rumput yang ada.

2. Pelatihan Siap Siaga Bencana
Santri dan santriwati pondok pesantren mendapatkan pelatihan tentang kesiapsiagaan bencana, yang bertempat di aula kelas pesantren.
Dalam sesi ini, mereka diajarkan langkah-langkah dasar menghadapi situasi darurat, seperti tanda tanda akan terjadinya bencana alam, dan tehnik evakuasi saat terjadi bencana.
Materi disampaikan langsung oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Blitar, yang telah berpengalaman dalam menanggulangi bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah bencana terjadi.

3. Cek Kesehatan Gratis
Layanan kesehatan gratis menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar dan santri santriwati. Para pilar sosial yang memiliki basic kesehatan memberikan pemeriksaan kesehatan dasar, seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan konsultasi kesehatan.
Kegiatan ini bertempat di Pendopo pondok pesantren Maftahul Ulum. Selain cek kesehatan, petugas juga menyediakan beberapa macam obat dan vitamin untuk diberikan ke pasien sesuai dengan kondisi kesehatannya.

4. Terapi Pengobatan Tradisional
Untuk melengkapi layanan kesehatan, masyarakat juga disuguhi terapi pengobatan tradisional gratis, seperti pijat, ruqyah, bekam, fasdhu, gurah, dan akupresur.
Terapi ini menarik minat banyak warga yang ingin mencoba metode alternatif untuk pengibatan dan meningkatkan kesehatan.
Ada 10 han terapis yang mendampingi kegiatan ini. Saat masih mulai dibuka terapi, sudah ada 50 han masyarakat yang mendaftar untuk mencoba pengobatan ini.

Dari pantauan media di lapangan, kegiatan berlangsung dengan penuh kehangatan dan kebersamaan. Pilar-pilar sosial saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
Peserta dan masyarakat sekitar terlihat berbaur, menciptakan suasana harmonis yang mencerminkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial.
“Kegiatan ini bukan hanya soal kerja bakti atau pengobatan gratis, tetapi juga tentang bagaimana kita memperkuat hubungan sosial di masyarakat,” ujar salah satu peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Peringatan HKSN 2024 di Kabupaten Blitar menjadi momen penting untuk merefleksikan arti solidaritas di tengah masyarakat. Dengan tema Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas, kegiatan ini diharapkan mampu memupuk semangat gotong royong dan kepedulian sosial, yang menjadi fondasi penting bagi pembangunan bangsa.
Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh pilar-pilar sosial Kabupaten Blitar menjadi teladan nyata bahwa kesetiakawanan sosial bukan sekadar slogan, tetapi sebuah aksi nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat luas. (Bin/red)