MATABLITAR.COM – Dalam upaya menjaga suasana damai menjelang gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Komandan Kodim 0808/Blitar, Letkol Inf Hendra Sukmana, M.Han, melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Roudlotul Hanan, Sawentar, Kanigoro, Blitar. Selasa, (17/09/24).
Dandim didampingi oleh Danramil 0808/03 Kanigoro, Kapten Inf Ludfi Ariwibowo. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pengasuh pesantren, KH. Ahmad Mudlofi.
Silaturahmi ini merupakan bagian dari upaya Dandim 0808/Blitar untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Blitar, terutama menjelang Pilkada.
Dalam kesempatan tersebut, Letkol Hendra Sukmana menyampaikan pesan penting kepada tokoh agama, serta masyarakat Blitar. Ia mengajak semua lapisan masyarakat, untuk bersama-sama menjaga suasana yang aman dan damai menjelang Pilkada 2024.
“Kami mengajak semua lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama, mari kita jaga kondusifitas jelang Pilkada tahun 2024 di wilayah Blitar. Sehingga Blitar bisa tetap aman dan kondusif,” ujar Letkol Hendra.
Pesan ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak terprovokasi oleh situasi yang bisa memicu konflik.
Pentingnya Menjaga Persatuan di Tengah Perbedaan
Pilkada merupakan momentum penting bagi daerah dalam memilih pemimpin yang akan membawa masa depan wilayah. Namun, tak jarang perbedaan pilihan politik memicu gesekan di tengah masyarakat. Dalam konteks ini, peran tokoh agama dan masyarakat sangat krusial dalam menjaga stabilitas.
KH. Ahmad Mudlofi, sebagai salah satu tokoh agama di Blitar, juga menyuarakan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena perbedaan pandangan politik.
“Kita harus menjaga hubungan baik yang sudah terbangun di masyarakat. Jangan sampai karena beda pilihan dalam Pilkada membuat perpecahan dan saling membenci antarwarga,” ujar KH. Mudlofi.
Menurutnya, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, dan setiap orang memiliki hak untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani masing-masing. Namun, ia menegaskan bahwa dalam gelaran Pilkada, masyarakat harus tetap menjunjung tinggi persatuan.
“Semuanya wajib memilih, dan siapapun pilihannya, monggo terserah sesuai hati nurani. Yang penting semua tetap menjaga kondusifitas agar Blitar aman, damai, dan tentram,” imbuhnya.
KH. Mudlofi juga menekankan pentingnya menerima hasil Pilkada dengan lapang dada, siapapun yang terpilih nanti. Ia berharap pemimpin yang terpilih adalah yang terbaik dan dapat membawa berkah serta kemaslahatan bagi masyarakat Blitar.
“Siapapun nanti pemimpin yang terpilih, mudah-mudahan itu adalah pemimpin yang terbaik dengan ridho Allah, dan kita semua wajib mentaatinya,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kepatuhan terhadap pemimpin yang sah merupakan bagian dari ajaran Islam, selama pemimpin tersebut mengemban amanah dengan baik dan tidak melanggar prinsip-prinsip keadilan.
Silaturahmi yang dilakukan oleh Dandim 0808/Blitar dengan tokoh agama seperti KH. Ahmad Mudlofi mencerminkan pentingnya sinergi antara berbagai elemen di masyarakat dalam menjaga kedamaian, khususnya di masa-masa krusial menjelang Pilkada.
Sebagai aparat negara, TNI memiliki peran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Namun, tugas ini akan sulit terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk para tokoh agama yang memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat.
Letkol Hendra Sukmana berharap dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara TNI, ulama, dan masyarakat, Pilkada 2024 di Blitar dapat berlangsung damai tanpa adanya gesekan atau konflik.
“Peran serta tokoh agama sangat penting dalam menjaga stabilitas daerah, karena mereka memiliki kedekatan dengan masyarakat dan mampu menjadi penyejuk di tengah situasi yang rawan konflik,” ujar Letkol Hendra.
Pilkada selalu menjadi momen krusial dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, termasuk di Blitar. Oleh karena itu, ajakan Dandim 0808/Blitar dan KH. Ahmad Mudlofi untuk menjaga perdamaian dan kondusifitas menjadi sangat relevan.
Dalam situasi yang kadang memanas, masyarakat perlu diingatkan bahwa perbedaan pandangan politik tidak boleh menjadi alasan untuk memecah persatuan.
Dengan mengedepankan semangat kebersamaan, semua elemen masyarakat diharapkan dapat menghadapi Pilkada dengan sikap yang dewasa, penuh tanggung jawab, dan tetap menjaga hubungan baik antarwarga.
Pilkada yang damai akan menciptakan suasana yang kondusif bagi proses pembangunan daerah ke depan. Karena itu, pesan perdamaian yang disampaikan oleh Letkol Hendra Sukmana dan KH. Ahmad Mudlofi patut menjadi pegangan bagi masyarakat Blitar dalam menghadapi pesta demokrasi ini. (Sw/red)