MATABLITAR.COM – Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Blitar resmi menetapkan ketua PMII dan Ketua Kopri untuk periode 2025–2026.
Dalam forum yang berlangsung pada 6–7 September 2025 di Pondok Pesantren Roudlotul Muta’alimin, Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Muhammad Riski Fadila terpilih sebagai Ketua Umum PC PMII Blitar. Sementara itu, posisi Ketua Kopri PC PMII Blitar dipercayakan kepada Laila Mufidah.
Konfercab ke-XXI ini menjadi momentum penting bagi kader-kader PMII Blitar untuk meneguhkan kembali arah gerakan dan konsolidasi organisasi. Proses pemilihan berjalan dinamis namun tetap mengedepankan semangat kekeluargaan antar kader.
Dalam ungkapannya usai terpilih, Riski Fadila menegaskan komitmennya untuk membawa PMII Blitar sebagai wadah kaderisasi yang lebih berkualitas.
Ia menyebut, PMII Blitar harus terus bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman, dan juga sebagai laboratorium intelektual profesional bagi setiap kader.
“PMII Blitar ke depan harus menjadi ruang penggemblengan intelektual yang mampu menjawab tantangan zaman. Kader-kader kita harus dibentuk menjadi pribadi profesional, kritis, dan tetap berakar pada nilai-nilai keislaman serta kebangsaan,” ujar Riski.
Riski juga menekankan pentingnya memperkuat tradisi intelektual di internal PMII. Menurutnya, generasi muda Blitar memiliki potensi besar untuk menjadi lokomotif perubahan sosial, sehingga PMII harus hadir sebagai wadah transformasi sosial yang progresif.
Sementara itu, terpilihnya Laila Mufidah sebagai Ketua Kopri diharapkan mampu memperkuat peran kader perempuan PMII Blitar.
Ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kopri sebagai ruang kaderisasi inklusif yang berfokus pada pemberdayaan dan penguatan kapasitas kader perempuan.
Konfercab ke-XXI PMII Blitar ini ditutup dengan semangat kebersamaan seluruh kader yang hadir. Para peserta berharap kepemimpinan Riski Fadila dan Laila Mufidah dapat membawa energi baru bagi PMII Blitar, sekaligus memperkuat tradisi pergerakan mahasiswa Islam yang konsisten memperjuangkan nilai keadilan, keilmuan, dan kemanusiaan. (Bin/red)