MATABLITAR.COM – Sanankulon – Berbicara tentang literasi, bisa dikatakan merupakan hal yang masih tergolong rendah di Indonesia. Banyak masyarakat yang belum paham akan pentingnya literasi.
Kemampuan berliterasi meliputi membaca, menulis, menganalisis dan sebagainya pada dasarnya merupakan fondasi dasar seseorang sebelum menjelajahi ilmu secara mendalam.
Selain itu, literasi dapat meningkatkan cara berfikir kritis, cara bertindah dan berperilaku, serta menumbuhkan kreativitas seseorang dalam berinovasi.
Sebagai fondasi awal, paham literasi sudah sepantasnya ditanamkan sejak dini. Literasi yang tinggi di masyarakat terkhusus anak-anak dapat menciptakan pribadi yang mampu menghadapi tantangan global, seperti hoaks dan kemajuan teknologi untuk menyambut era Indonesia emas tahun 2045.
Menyadari masih rendahnya tingkat literasi masyarakat, terkhusus di Kabupaten Blitar, PAC IKAPMII Sanankulon tergerak untuk menciptakan wadah yakni Perpustakaan sebagai tempat dikumpulkannya informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Perpustakaan ini diberi nama Perpustakaan Manarul Ilmi Indonesia. Kata Manarul Ilmi berarti pusat kajian ilmu yang mana ini menjadi harapa PAC IKAPMII Sanankulon untuk menciptakan ruang kajian ilmu bagi masyarakat, terkhusus anak-anak.
Perpustakaan Manarul Ilmi Indonesia ini di dirikan pertama kali dengan bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (Lp. Ma’arif NU) Sanankulon. Madrasah pertama yang didirikan perpustakaan ini adalah MI Sunan Ampel Gledug.
Peresmian perpustakaan sendiri dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025. Peresmian perpustakaan menjadi momentum diresmikannya Perpustakaan Manarul Ilmi Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka memperingati hari santri nasional.
Persiapan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari mulai dari pengadaan buku, rak, dan fasilitas lain. Buku-buku diperoleh dari pembelian dan sumbangan dari beberapa pihak. Sedangkan fasilitas lain seperti rak buku, bangku, alas duduk, dan lainnya diadakan melalui pembelian.
Buku-buku di olah layaknya perpustakaan pada umumnya dengan diberi label yang memuat klasifikasi dari buku tersebut, dan ditata sesuai kelas utama perpustakaan.
Kegiatan ini dihadiri berbagai elemen tokoh penting diantaranya Kepala Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar, Ketua PC IKAPMII Kabupaten Blitar, Ketua Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kecamatan Sanankulon, MWCNU Kecamatan Sanankulon dan Pemerintah Desa Setempat.
Kepala Madrasah LP Ma’arif sekitar juga turut diundang dalam acara ini sekaligus sebagai permohonan izin akan didirikannya perpustakaan ini di tempat lain.
Ketua PC IKAPMII Kabupaten Blitar, Hery Setyono, dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap inovasi ini, beliau menyampaikan dukungan dan apresiasi atas progam pemberdayaan IKA PMII Sanankulon.
”Saya sangat salut dengan PAC IKA PMII Sanankulon yang bekerjasama dengan LP. Ma’arif di Sanankulon. Ini merupakan hal yang luar biasa karena hal yang berkaitan membaca sudah mulai kehilangan peminat,” tutur Hesty, nama sapaan Heri Setiyono.
“Dengan hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ilmu calon generasi penerus. Dan hal ini tidak hanya berhenti sampai disini, ini merupakan investasi jangka panjang yang harus dilestarikan.” tandasnya.

Sementara itu, Wildy Sulton, Ketua PAC IKA PMII Sanankulon menjelaskan bahwa kedepannya, Perpustaaan Manarul Ilmi Indonesia juga akan didirikan di madrasah lain di Sanankulon secara bertahap.
“Meski demikian, sekolah dan madrasah lain yang ada di wilayah Sanankulon sangat diperbolehkan. Pada dasarnya usaha ini merupakan investasi jangka panjang. Dampaknya tidak akan langsung terasa sekarang, namun di masa depan saat anak-anak yang menikmati fasilitas ini telah dewasa.” Ungkap Wildy.
“Menjelajahi Ilmu dan Menjadi Teladan Akhlak,” begitulah harapan yang tertulis atas didirikannya perpustakaan ini. Kerja sama ini sebagai bentuk komitmen PAC IKAPMII Sanankulon dalam meningkatkan literasi masyarakat, terkhusus anak-anak dengan mendirikan perpustakaan dengan langkah awal mendirikan perpustakaan di lingkungan Lp. Ma’arif NU.
Dengan ini diharapkan anak-anak dapat memperoleh literasi sejak dini sebagai cara mereka menjelajahi ilmu dan menjadi teladan akhlak. (Kharisma Ramadhani Noviana/red)





