MATABLITAR.COM – Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (FAI UNU) Blitar, Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd., menggaungkan konsep Kepemimpinan Semesta berbasis ASTABRATA sebagai fondasi transformasi kepemimpinan kepala sekolah dalam kegiatan Outbound Management by Spiritual Coaching (OMSC) 2025.

Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Pendidikan ini berlangsung pada Jumat (28/11/2025) di Pagung Agrowisata Kediri dan diikuti oleh para Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri se-Kota Blitar.

Dalam kegiatan bertema Nature-Based Leadership tersebut, Arif menyampaikan bahwa dunia pendidikan membutuhkan pemimpin dengan karakter kuat, kemampuan adaptif, serta kepekaan sosial yang mumpuni.

Ia menegaskan bahwa nilai-nilai ASTABRATA—delapan sifat alam berupa bumi, air, angin, bulan, matahari, lautan, gunung, dan api—merupakan panduan yang relevan untuk membangun kepemimpinan yang selaras, humanis, dan efektif.

“Pemimpin yang baik harus mengayomi seperti bumi, menyesuaikan seperti air, berbicara dengan bijak seperti angin, dan memberi energi positif sebagaimana matahari,” ujarnya.

Arif menambahkan bahwa kepemimpinan sekolah tidak hanya bergantung pada kemampuan administratif, tetapi juga pada kedalaman karakter dan integritas.

Menurutnya, pemimpin perlu memiliki keteguhan seperti gunung dan keluasan hati seperti lautan agar mampu menghadapi dinamika dan tekanan dalam pengelolaan sekolah.

“Jika kepala sekolah tidak memiliki keteguhan prinsip, maka ia mudah goyah dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, keluasan hati membuat pemimpin mampu merangkul semua elemen sekolah dengan bijaksana,” tegasnya.

Materi Kepemimpinan Semesta disampaikan beriringan dengan sesi praktik dalam konsep Nature-Based Leadership, yang mengajak para peserta untuk belajar langsung dari lingkungan dan menyelaraskan diri dengan alam.

Melalui aktivitas refleksi dan simulasi lapangan, peserta diajak mengembangkan kemampuan membaca situasi, mengelola emosi, dan mengambil keputusan yang lebih jernih.

“Ketika pemimpin mampu menyatu dengan alam, ia akan lebih peka terhadap perubahan dan lebih bijak dalam memimpin manusia,” kata Arif.

Dinas Pendidikan Kota Blitar menyampaikan bahwa penguatan kapasitas kepala sekolah melalui pendekatan ASTABRATA merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan daerah.

Pendekatan ini dianggap relevan dengan kebutuhan kepemimpinan di era perubahan cepat, terutama dalam menghadapi tantangan teknologi, budaya belajar, dan pengelolaan sumber daya sekolah.

Kegiatan OMSC 2025 diakhiri dengan sesi refleksi implementasi nilai-nilai ASTABRATA dalam kehidupan sekolah.

Para peserta mengapresiasi pendekatan Nature-Based Leadership yang dinilai inspiratif dan aplikatif, memberikan perspektif baru dalam memimpin dengan kearifan, ketangguhan, dan keselarasan dengan alam.

Semangat transformasi ini diharapkan dapat memperkuat kualitas kepemimpinan kepala sekolah dan berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan di Kota Blitar. (Wj/red)