MATABLITAR.COM – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar Raya periode 2025–2026 resmi dilantik dalam sebuah resepsi khidmat yang digelar di Hall Kampung Coklat, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Minggu (21/12/2025).
Pelantikan ini mengusung tema filosofis, “Darma Paraga PMII, Asrama Ngwiji Krtabhumi”, yang menegaskan peran PMII sebagai ruang pengabdian kader untuk membangun peradaban dan kemaslahatan bangsa.
Sejak awal acara, nuansa kultural dan kebangsaan terasa kuat. Ketua PC PMII Blitar Raya mengalungkan selendang batik Cakra Palah, batik khas Kabupaten Blitar, kepada para tamu kehormatan sebagai simbol penghormatan sekaligus identitas lokal.

Prosesi tersebut dilanjutkan dengan iring-iringan masuk tamu kehormatan ke dalam ruangan yang dihantarkan oleh tarian tradisional dari kader PMII.
Lagu Indonesia Raya, Mars PMII, dan Subbanul Wathan menggema mengawali resepsi pelantikan, menandai dimulainya agenda resmi organisasi kader Mahasiswa Nahdlatul Ulama tersebut.
Hadir dalam kesempatan itu unsur Forkopimda Kabupaten dan Kota Blitar, perwakilan PB PMII, PKC PMII Jawa Timur, PCNU beserta badan otonomnya, pimpinan ormas, OKP, Ormek se-Blitar Raya, serta ratusan kader PMII dari berbagai komisariat dan rayon.
Ketua PC PMII Blitar Raya terlantik, Riski Fadila, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk menjalankan roda organisasi secara maksimal dan bertanggung jawab.
Ia menyampaikan bahwa kepengurusan periode 2025–2026 harus mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar PMII.
Fadila juga menjelaskan makna tema pelantikan yang diangkat. Menurutnya, tema tersebut merupakan ajakan bagi seluruh kader PMII untuk menempatkan organisasi sebagai “asrama” pembentukan karakter, nalar kritis, dan pengabdian sosial, yang bermuara pada kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Sementara itu, Putut Daerobi, selaku Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PC PMII Blitar Raya, memberikan penekanan penting terkait arah gerak PMII ke depan.
Ia mengingatkan agar PMII tidak terjebak pada euforia intelektual semata, tetapi tetap berpijak pada nilai akhlak dan tradisi santri.
“PMII tidak boleh kehilangan nalar kritis, tapi juga tidak boleh kehilangan akhlak. PMII harus menjadi Ulul Albab yang tidak gagap teknologi, namun tetap menjaga jati diri sebagai santri,” tegas Putut dalam sambutannya.
Putut juga berharap PC PMII Blitar Raya tidak hanya sibuk dengan dinamika internal organisasi. Menurutnya, PMII harus hadir di tengah masyarakat, berdialog dengan realitas sosial, serta mengambil peran sebagai mitra kritis bagi siapa pun yang memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.
“Saya berharap PC PMII Blitar ke depan tidak hanya sibuk ke dalam, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat, membaca persoalan riil, dan berani bersuara untuk keadilan,” tandasnya.

Dukungan juga datang dari kalangan alumni. Heri Setiyono, Ketua PC IKA PMII Blitar Raya, menyampaikan kesiapannya untuk membantu PMII dalam bentuk apa pun.
Ia menilai, keterlibatan alumni merupakan bagian dari tanggung jawab moral terhadap organisasi yang telah menempa kadernya.
Heri Setiyono, yang akrab disapa Hesty, juga mengingatkan pengurus baru agar senantiasa mengingat dan meresapi sumpah pelantikan. Salah satu poin penting yang ia tekankan adalah komitmen untuk tidak meninggalkan organisasi dalam situasi dan kondisi apa pun.
Di sela-sela acara, para tamu undangan turut dihibur dengan penampilan seni pencak silat dari SH Terate, yang menambah semarak suasana sekaligus memperkuat pesan tentang pentingnya menjaga tradisi, disiplin, dan keteguhan karakter.
Pelantikan PC PMII Blitar Raya periode 2025–2026 ini menjadi penanda awal perjalanan baru organisasi, dengan harapan PMII mampu terus menjadi kawah candradimuka kader intelektual, kritis, berakhlak, dan berpihak pada kepentingan rakyat. (Bin/red)



Tinggalkan Balasan