MATABLITAR.COM – Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Kabupaten Blitar menggelar Rapat Kerja Akhir Tahun 2025 pada Selasa (15/12/2025) di Graha NU Kabupaten Blitar.
Rapat tersebut menjadi momentum evaluasi program kerja sekaligus pemaparan capaian strategis LPTNU dalam mendukung penguatan mutu dan akses pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Ketua LPTNU Kabupaten Blitar, Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd., menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 LPTNU telah menjalankan sejumlah program prioritas yang berdampak langsung pada peningkatan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya warga NU.
Salah satu program unggulan yang berhasil direalisasikan adalah kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blitar melalui skema beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS).
“Melalui kerja sama ini, sebanyak 12 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menerima bantuan beasiswa berupa pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama delapan semester,” ujar Arif dalam rapat tersebut.
Menurutnya, program ini strategis untuk memutus mata rantai kemiskinan struktural melalui peningkatan akses pendidikan tinggi bagi keluarga kurang mampu.
Selain program beasiswa, LPTNU Kabupaten Blitar juga aktif mendorong penguatan budaya akademik dan intelektual di lingkungan perguruan tinggi NU melalui penerbitan buku antologi.
Sepanjang 2025, LPTNU menginisiasi penyusunan tiga buku antologi yang memuat gagasan, praktik baik, serta refleksi kritis mengenai pengelolaan perguruan tinggi.
Ketiga buku tersebut masing-masing berjudul Inovasi Membangun Perguruan Tinggi Berdaya Saing, Inovasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi, dan Problematika Perguruan Tinggi.
Dari ketiga judul tersebut, dua buku telah berhasil diterbitkan dan dipublikasikan, sementara satu buku lainnya masih dalam proses penyuntingan dan penerbitan.
Menurut Arif, penerbitan buku-buku antologi tersebut tidak hanya bertujuan mendokumentasikan pemikiran dan praktik inovatif di perguruan tinggi, tetapi juga menjadi referensi strategis bagi pengelola Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dalam merespons tantangan global pendidikan tinggi.
“Kami ingin mendorong lahirnya ekosistem akademik yang produktif, reflektif, dan solutif,” katanya.
Buku Inovasi Membangun Perguruan Tinggi Berdaya Saing mengulas strategi pengelolaan perguruan tinggi di tengah persaingan global, mulai dari tata kelola kelembagaan, penguatan sumber daya manusia, hingga pengembangan jejaring dan kolaborasi.
Buku ini menekankan pentingnya inovasi kebijakan serta kepemimpinan adaptif agar perguruan tinggi NU mampu bersaing secara berkelanjutan.
“Buku ini kami susun sebagai panduan reflektif dan praktis bagi pengelola perguruan tinggi, khususnya PTNU, agar lebih adaptif dan berdaya saing,” ujar Arif.
Sementara itu, buku Inovasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi berfokus pada pembaruan metode dan model pembelajaran. Isinya mencakup praktik pembelajaran inovatif, pemanfaatan teknologi digital, serta pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada capaian pembelajaran lulusan.
“Kami ingin mendorong dosen dan pengelola perguruan tinggi untuk terus berinovasi dalam pembelajaran agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan dunia kerja,” tambahnya.
Melalui rapat tersebut, LPTNU Kabupaten Blitar menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam penguatan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama di tingkat daerah, baik melalui perluasan akses pendidikan maupun penguatan kualitas akademik. (Wj/red)



Tinggalkan Balasan