MATABLITAR.COM – Blitar, dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir Sang Proklamator, Bung Karno. Namun, di balik itu, Blitar juga menyimpan warisan budaya yang tak kalah pentingnya, salah satunya adalah Candi Penataran.
Situs candi ini terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Blitar, candi ini merupakan salah satu kompleks candi terbesar di Jawa Timur dan menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan Majapahit.
Mengenal Candi Penataran lebih dalam adalah sebuah perjalanan yang bukan hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga membuka mata akan kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri ini.
Kompleks candi ini tidak hanya memikat dengan arsitektur megahnya, tetapi juga dengan nilai-nilai spiritual yang tersimpan di dalam setiap relief dan bangunannya.
Sejarah dan Keagungan Candi Penataran
Candi Penataran, yang juga dikenal sebagai Candi Palah, adalah kompleks candi Hindu yang dibangun pada masa Kerajaan Kediri dan diperluas selama masa Majapahit.
Berdasarkan prasasti yang ditemukan, candi ini mulai dibangun pada abad ke-12 Masehi dan digunakan hingga sekitar abad ke-15 Masehi.
Selama berabad-abad, candi ini menjadi tempat pemujaan dan upacara penting bagi kerajaan-kerajaan yang berkuasa saat itu.
Kompleks Candi Penataran terdiri dari beberapa bangunan candi yang tersebar di area seluas kurang lebih 12.946 meter persegi.
Di dalamnya terdapat candi utama, beberapa candi pendamping, serta beberapa bangunan pendukung lainnya.
Arsitektur dan relief yang terpahat di dinding candi mencerminkan kebesaran budaya Hindu-Buddha yang berkembang di Nusantara pada masa itu.
Relief-relief yang terukir di dinding Candi Penataran menawarkan kilasan kehidupan masyarakat Jawa pada masa lalu. Misalnya, kita akan menemukan adegan perburuan, perayaan upacara, hingga cerita-cerita mitologi yang menjadi bagian integral dari kepercayaan masyarakat saat itu.
Relief ini berfungsi seperti komik kuno yang bercerita melalui gambar, memungkinkan kita memahami bagaimana masyarakat pada masa itu menjalani kehidupan sehari-hari dan bagaimana mereka memandang dunia.
Tidak hanya sebagai tempat pemujaan, Candi Penataran juga diyakini memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan dan penyebaran ajaran agama Hindu-Buddha.
Para pendeta dan tokoh spiritual mungkin menggunakan candi ini untuk mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan filosofi hidup kepada para pengikutnya, yang tentu saja menjadikan tempat ini tidak hanya sakral, tetapi juga sebagai pusat intelektual pada zamannya.
Keindahan dan Nilai Arkeologi
Salah satu hal yang membuat Candi Penataran begitu menarik adalah relief yang terpahat di dinding candi. Relief ini tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga sarat dengan cerita-cerita epik, seperti kisah Ramayana dan Mahabharata.
Bangunan candi utama yang terletak di tengah kompleks adalah yang paling besar dan paling megah. Candi ini terdiri dari tiga teras yang menggambarkan tingkatan spiritual dalam kepercayaan Hindu, mulai dari dunia manusia, dunia dewa, hingga dunia roh. Puncak candi ini adalah sebuah stupa, yang menandakan pengaruh agama Buddha di kawasan ini.
Selain bangunan utama, terdapat juga Candi Naga yang unik karena dihiasi dengan relief naga yang melilit di sekeliling candi. Candi ini diyakini sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Shiwa, dewa tertinggi dalam kepercayaan Hindu. Keunikan dan keindahan arsitektur Candi Naga membuatnya menjadi salah satu daya tarik utama di kompleks ini.
Penemuan dan Pemugaran
Candi Penataran mulai dikenal luas pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada awal abad ke-19, candi ini ditemukan dalam kondisi tertutup oleh semak belukar dan sebagian tertimbun tanah.
Setelah ditemukan, dilakukan beberapa upaya pemugaran oleh pemerintah kolonial dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan.
Proses pemugaran yang dilakukan cukup hati-hati untuk menjaga keaslian dan nilai historis candi ini. Saat ini, Candi Penataran telah dibuka untuk umum dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang penting di Jawa Timur.
Misteri yang Masih Tersisa
Meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan, masih banyak misteri yang tersisa tentang Candi Penataran. Salah satunya adalah mengenai fungsi sebenarnya dari beberapa bangunan di kompleks ini.
Misalnya, terdapat beberapa bangunan kecil yang tidak jelas fungsi utamanya, dan para arkeolog masih mencoba mengungkap rahasia di balik bangunan-bangunan tersebut.
Selain itu, meskipun relief di candi ini menggambarkan banyak cerita epik, beberapa bagian relief masih menimbulkan pertanyaan mengenai interpretasi ceritanya.
Hal ini membuka peluang bagi peneliti dan arkeolog untuk terus menggali lebih dalam dan menemukan penjelasan yang lebih lengkap tentang sejarah candi ini.
Potensi Wisata yang Belum Maksimal
Meskipun memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, Candi Penataran masih belum mendapatkan perhatian yang maksimal sebagai destinasi wisata unggulan.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke Blitar lebih memilih untuk mengunjungi Makam Bung Karno tanpa menyadari bahwa hanya beberapa kilometer dari sana, tersembunyi sebuah warisan budaya yang luar biasa.
Kurangnya promosi dan infrastruktur penunjang menjadi salah satu alasan mengapa Candi Penataran belum banyak dikenal.
Akses menuju candi ini sebenarnya cukup mudah, namun fasilitas di sekitar kawasan candi masih perlu ditingkatkan, seperti tempat parkir, tempat makan, dan penginapan.
Selain itu, informasi dan panduan wisata tentang candi ini juga masih minim, sehingga pengunjung tidak bisa sepenuhnya menikmati dan memahami keindahan serta nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Pelestarian dan Pengembangan
Upaya pelestarian dan pengembangan Candi Penataran sebagai situs bersejarah dan destinasi wisata perlu mendapatkan perhatian serius.
Pemerintah daerah bersama dengan masyarakat setempat perlu bersinergi dalam menjaga kelestarian candi ini sekaligus mengembangkannya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Blitar.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan promosi melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Dengan semakin meningkatnya tren wisata sejarah dan budaya, Candi Penataran memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, perlu adanya program edukasi untuk masyarakat sekitar agar mereka semakin menghargai dan terlibat aktif dalam menjaga kelestarian candi ini.
Pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan candi juga bisa menjadi langkah positif untuk mengembangkan potensi ekonomi di sekitar kawasan candi.
Misalnya melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan, masyarakat sekitar dapat dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan situs, yang pada gilirannya juga dapat meningkatkan perekonomian mereka. Dengan demikian, pelestarian Candi Penataran tidak hanya membawa manfaat budaya, tetapi juga ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.
Menutup dengan Harapan
Candi Penataran bukan hanya sekadar bangunan batu kuno yang megah. Ia adalah saksi bisu dari kejayaan masa lalu, sebuah warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, sudah saatnya Candi Penataran mendapatkan perhatian yang layak sebagai salah satu situs bersejarah yang penting di Indonesia.
Bagi Anda yang berkunjung ke Blitar, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Candi Penataran. Nikmati keindahan arsitektur kuno, pelajari sejarahnya, dan resapi nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Ini bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga sebuah perjalanan ke masa lalu yang akan memperkaya pemahaman Anda tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Referensi:
1. R.S. Subroto. Candi Penataran: Sejarah dan Nilai Budaya. (Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, 2010).
2. Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (eds). Sejarah Nasional Indonesia Jilid II: Zaman Kuno. (Balai Pustaka, 2008).
3. Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur: bpcbjawatimur.com
4. Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Blitar: blitarkab.go.id