Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dialog Bersama Gus Mensos di Grahadi: Pilar Sosial Jatim, ‘Tenaga Ajaib’ Pengentasan Kemiskinan

Dialog Pilar Kesejahteraan Sosial Jawa Timur Bareng Gus Mensos RI. Kamis Malam, (10/10/2024)

MATABLITAR.COMJawa Timur – Suasana penuh semangat tampak di Gedung Negara Grahadi, saat sekitar 827 Pilar Kesejahteraan Sosial Jawa Timur berkumpul untuk berdialog langsung dengan Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) pada Kamis malam, (10/10/2024).

Dialog interaktif ini merupakan momentum penting bagi pilar-pilar kesejahteraan sosial Jawa Timur, untuk menyampaikan aspirasi dan masukan mereka secara langsung kepada pemerintah pusat dan daerah.

Acara yang dipandu oleh Dr. Suko Widodo, dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Airlangga, menghadirkan Gus Ipul dan Adhy Karyono sebagai narasumber, dan juga Maliki dari Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas RI.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menyampaikan apresiasinya kepada para pilar sosial yang telah berperan penting dalam mendukung upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dan memberikan perlindungan sosial.

“Kita berterima kasih, mereka sudah bekerja. Kinerja Kementerian Sosial sudah ditampilkan, sekarang kita konsolidasi ke dalam, mengevaluasi apa yang kurang,” ujar Gus Ipul di hadapan peserta dialog.

Ia menekankan pentingnya evaluasi program-program Kemensos yang sudah berjalan, serta membuka ruang kritik dan saran dari para pilar kesejahteraan sosial untuk memperbaiki implementasi di lapangan.

“Setelah kita dengar masukan, kita akan menyusun langkah-langkah yang lebih strategis. Tujuannya adalah menurunkan kemiskinan sesuai target yang telah ditetapkan, serta memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan sosial yang layak,” tegasnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Adhy Karyono juga memberikan apresiasi tinggi kepada para pilar sosial yang dinilainya sebagai kekuatan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Jawa Timur.

Ia menggambarkan peran mereka sebagai “tenaga ajaib” yang tidak diragukan lagi dedikasinya untuk membantu masyarakat miskin, rentan, dan membutuhkan.

“Kinerja di bidang kesejahteraan sosial di Jawa Timur telah menunjukkan hasil yang signifikan. Semua ini berkat kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan provinsi,” kata Adhy.

Adhy Karyono menyoroti capaian positif dalam pengurangan angka kemiskinan di Jawa Timur, yang per Maret 2024 berhasil menembus angka 9,79 persen, lebih rendah dari angka nasional. Untuk kemiskinan ekstrem, penurunannya tercatat pada angka 0,66 persen, di bawah angka nasional yang mencapai 0,83 persen.

“Percepatan penurunan kemiskinan di Jawa Timur sangat luar biasa. Angka ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang signifikan,” ungkap Adhy dengan bangga.

Menurut Adhy, kesuksesan ini tidak lepas dari peran penting pilar-pilar kesejahteraan sosial yang berada di garda terdepan. Mereka membantu pemerintah dalam memastikan masyarakat miskin mendapatkan akses terhadap program-program kesejahteraan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial lainnya.

Kegiatan yang berlangsung di halaman Gedung Negara Grahadi ini menjadi wadah aspirasi bagi para pilar kesejahteraan sosial, yang selama ini bekerja keras di lapangan.

Kehadiran mereka, mulai dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), TKSK, hingga Tagana, menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial.

Mensos Syaifullah Yusuf berharap bahwa dialog seperti ini bisa terus diadakan secara berkala, sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mendengarkan langsung keluhan dan masukan dari mereka yang selama ini berperan aktif di lapangan.

“Langkah ini penting untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkas Gus Ipul. (Sw/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *