Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

PK PMII Bongkar Gelar PKD Berbalut Semangat Harlah ke-65: Kaderisasi Progresif Menuju Transformasi Sosial

Pelatihan Kader Dasar (PKD) Komisariat PMII Bongkar

MATABLITAR.COMSutojayan – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-65 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pengurus Komisariat (PK) PMII Bongkar menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) dengan semangat baru dan suasana berbeda.

PKD ini mengusung tema “Membentuk Kader Mujahid yang Progresif dan Memperkuat Identitas serta Peran Transformasi Sosial”, kegiatan ini berlangsung selama empat hari, sejak Kamis hingga Minggu (17–20 April 2025), dimulai pada pukul 16.00 WIB.

Momentum Harlah ke-65 turut diwarnai dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan semangat memperkuat eksistensi PMII di tengah dinamika zaman.

Namun yang membuat PKD kali ini terasa berbeda adalah lokasi pelaksanaannya. Jika biasanya kegiatan semacam ini digelar di kawasan perkotaan, kali ini panitia memilih lokasi yang lebih “membumi”, yakni di MTs Miftahul Ulum Lodoyo dan SMP Sultan Agung Lodoyo, Sutojayan.

Dua lembaga pendidikan tersebut berada di bawah naungan LP Ma’arif NU Kecamatan Sutojayan, Blitar. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Ketua pelaksana kegiatan, Nur Halimah, menyebut ada misi strategis di balik keputusan ini.

“Kami ingin memperluas jaringan organisasi PMII di daerah-daerah pinggiran sekaligus mengenalkan eksistensi PMII dan kampus STIT Al Muslihuun Tlogo kepada siswa sekolah dan masyarakat sekitar,” ujar Halimah kepada tim media Mata Blitar pada Sabtu (19/4/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi ini juga menjadi ajang promosi bahwa di wilayah tersebut terdapat kampus berbasis Nahdlatul Ulama (NU), yang juga ada PMII selaku organisasi kaderisasi NU di sekmen mahasiswa.

Sebanyak puluhan peserta mengikuti kegiatan PKD kali ini. Mereka berasal dari berbagai rayon, termasuk Rayon El-Freire dan beberapa mahasiswa dari STITMA.

Proses seleksi peserta dilakukan ketat, dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari pengisian formulir daring, surat rekomendasi, hingga penulisan esai sepanjang 750 kata bertema “Pengembangan dan Pengelolaan Organisasi PMII di Tingkat Rayon/Komisariat”.

Tak hanya itu, peserta juga diwajibkan mengikuti proses screening awal, serta memenuhi kelengkapan administrasi seperti sertifikat MAPABA, surat izin orang tua, dan foto formal berlatar belakang merah dengan jas PMII.

Seluruh berkas dikumpulkan dalam map warna biru (untuk kader internal) dan kuning (untuk eksternal), paling lambat 14 April 2025.

Sementara itu, perlengkapan pribadi seperti alat shalat, alat mandi, kaos olahraga, dan tumbler menjadi kewajiban masing-masing peserta selama mengikuti kegiatan.

Kegiatan PKD ini bukan hanya ajang kaderisasi formal, tetapi juga menjadi ruang pembentukan mental, ideologi, dan visi kebangsaan para kader PMII.

Untuk dinyatakan lulus, peserta diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir, termasuk menyelesaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Dalam pesan penutupnya, Nur Halimah menekankan harapannya terhadap kader-kader baru yang dilahirkan dari proses ini.

“Kami ingin mencetak kader mujahid yang memiliki semangat juang tinggi, komitmen kuat terhadap nilai-nilai Islam, keadilan sosial, dan berani menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” tegasnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa PK PMII Bongkar serius dalam menjalankan proses kaderisasi yang tidak hanya formalitas, tetapi juga menyentuh aspek sosial, kultural, dan ideologis. Sebuah langkah strategis menuju gerakan yang lebih progresif dan berakar di masyarakat. (Binti/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *