MATABLITAR.COM – Gunung Pegat di Blitar, Jawa Timur, memiliki pesona yang begitu indah. Meskipun disebut “gunung,” ketinggiannya sebenarnya hanya sekitar 343 MDPL, lebih mirip dengan sebuah bukit.
Gunung ini terletak di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Srengat.
Gunung Pegat masuk ke dalam beberapa wilayah Desa yang ada di Kecamatan Ponggok. Mulai dari utara Gunung Pegat masuk dalam wilayah Desa Ponggok, Desa Kebonduren, Desa Kawedusan, Desa Dadaplangu, dan Desa Langon.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Srengat masuk kedalam wilayah Kelurahan Srengat dan Desa Bagelenan.
Gunung Pegat menjadi salah satu tempat wisata menarik. Meski ada mitos yang menyelimuti, pendakiannya relatif mudah dan bisa diselesaikan dalam waktu satu hari tanpa menginap.
Di puncak Gunung Pegat, terdapat bekas runtuhan candi serta pertapaan tokoh terkenal. Jadi, tak perlu takut saat berada di sini! Wisatawan juga bisa berkemah di gunung ini.
Udara di sekitar Gunung Pegat belum terlalu dingin, dan pemandangan dari atasnya sangat indah, terutama di pagi atau sore hari.
Puncak Pegat oleh masyarakat sekitar terkenal dengan julukan Puncak Kerlop. Di sini pernah dipakai untuk spot olahraga paralayang yang melahirkan atlet-atlet paralayang lokal Blitar.
Melihat sunrise dari puncak tidak kalah menarik dari gunung yang ketinggiannya lebih tinggi. Pada musim liburan sekolah, banyak para pelajar yang menghabiskan liburannya untuk berkemah di puncak.
“Saya mau melihat pesona alam Gunung Pegat bersama teman-teman”, ungkap Reza, salah satu pengunjung yang juga merupakan salah satu vokalis Hadroh Pusat Sabilu Taubah (Gus Iqdam) saat ditemui awak media.
“Menikmati sunrise di puncak sensasinya hampir sama dengan memburu sunrise di gunung-gunung yang lain. Hanya saja di sini lebih ekonomis.” tambah Reza.
Sebagai informasi saja, tiket masuk untuk menuju puncak tidak dipungut biaya, gratis dan hanya membayar jasa parkir bagi pengunjung yang membawa kendaraan. (Fitasari/red)