MATABLITAR.COM – Sutojayan – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang ke-1446 Hijriah, Rumah Baca Sampon Maos menggelar lomba cover sholawat secara daring.
Kompetisi ini berlangsung mulai 14 Agustus hingga 15 September 2024, dengan pengunggahan video di kanal YouTube Rumah Baca Sampon Maos.
Lomba tersebut terbuka untuk umum dan menarik peserta dari berbagai daerah seperti Cirebon, Blitar, Bali, dan Kalimantan. Pemenang diumumkan pada 20 September 2024.
Salah satu finalis yang berhasil mencuri perhatian adalah Selvi Risky Khakma Mauliana, pelajar asal Sutojayan Blitar, yang sukses meraih juara 1. Selvi, bersama kelompoknya dari IPNU-IPPNU Sutojayan, membawakan lagu sholawat berjudul “HUWANNUR”.
Lagu ini memiliki makna mendalam, mengingatkan umat Islam akan pentingnya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana inti dalam lagu tersebut, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Pengerjaan proyek ini dilakukan dengan penuh semangat oleh sekelompok pelajar IPNU-IPPNU Sutojayan. Mereka menggarap proyek video tersebut di berbagai lokasi, seperti di musholla, jalan, hingga taman.
Bagi mereka, pembuatan video cover sholawat ini bukan hal baru, karena kegiatan tersebut rutin dilakukan untuk mengasah bakat dan keterampilan di bidang seni religi.
“Kami sering membuat video secara individu atau kelompok untuk melatih bakat dan minat rekan-rekanita IPNU-IPPNU,” ungkap Selvi pada media. Selasa, (24/09/24)
Persiapan untuk lomba ini tidak memakan waktu lama karena mereka telah terbiasa dengan pembuatan video sholawat.
“Informasi lomba ini kami dapat dari Instagram Rumah Baca Sampon Maos. Karena kami sudah sering membuat video cover sholawat, jadi persiapannya hanya beberapa hari saja. Kami hanya mengganti dan mengedit lagunya, lalu mengunggahnya ke YouTube Rumah Baca Sampon Maos,” lanjutnya.
Kemenangan ini ternyata di luar dugaan Selvi dan timnya. Meskipun merasa ada peserta lain yang lebih baik, mereka tetap merasa bersyukur bisa meraih juara. Atas prestasi ini, mereka berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah yang dikirim melalui rekening.
Untuk peserta yang belum beruntung, Selvi berpesan agar tetap semangat dan terus belajar. “Mungkin sekarang belum menang, tapi dengan latihan dan kekompakan, suatu saat pasti bisa meraih juara,” tuturnya penuh semangat.
Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk memperkuat ikatan dengan nilai-nilai religi dan mengembangkan bakat mereka dalam bermusik Islami. (Binti/red)
