Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Wali Kota Blitar Mas Ibin: Rumah Dinas Terbuka, Mobil Dinas Boleh untuk Manten

H. Syauqul Muhibbin Wali Kota Blitar Memberi Sambutan Dalam Acara Halal Bihalal & Harlah PMII Ke-65 di Balai Kota Kosoemo Wicitro

MATABLITAR.COM – Halal Bihalal dan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-65 PMII yang digelar Ikatan Alumni (IKA) PMII Blitar Raya, Ahad (20/4/2025), menjadi panggung penuh kehangatan, silaturahmi, dan inspirasi.

Tak hanya dihadiri ribuan alumni, acara yang dipusatkan di Balai Kota Koesoemo Wicitro ini juga diwarnai dengan sambutan khas merakyat dari Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin.

Dalam sambutannya, Mas Ibin mengaku bangga dan terharu karena kegiatan besar keluarga besar IKA PMII digelar di rumah pemerintahannya.

“Saya merasa ini seperti pulang ke rumah sendiri. Karena IKA PMII adalah bagian dari diri saya,” ucapnya, yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.

Mas Ibin kemudian membuka sedikit kisah masa lalunya. Ia bukan sekadar pejabat yang hadir secara formal, tapi juga seorang alumni PMII yang pernah menghirup atmosfer gerakan mahasiswa di Yogyakarta.

“Saya dulu aktivis PMII di Jogja. Meski tidak pernah jadi pengurus, saya merasakan banyak manfaat saat aktif di PMII. Saya masih ingat betul waktu belajar paradigma kritis transformatif (PKT),” kenangnya dengan senyum.

Sambutan ini tak hanya menjadi nostalgia pribadi, tetapi juga pesan kuat tentang bagaimana proses kaderisasi di PMII membentuk watak dan kepemimpinan.

Mas Ibin secara tidak langsung menunjukkan bahwa perjalanan seorang kader tak selalu harus struktural, tapi pengalaman intelektual dan kultural di PMII bisa menjadi bekal besar menuju peran penting di masyarakat.

Lebih dari itu, Mas Ibin kembali menunjukkan karakternya yang terbuka dan membumi. Ia menyatakan bahwa rumah dinas wali kota adalah milik rakyat.

Bahkan secara simbolis, ia menyampaikan bahwa fasilitas pemerintah juga bisa menyentuh kebutuhan masyarakat dalam momen-momen penting mereka.

“Mobil dinas wali kota boleh dipakai untuk mengantar manten,” ujarnya disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin yang mengapresiasi gaya komunikasinya yang hangat dan egaliter.

Pernyataan ini bukan sekadar candaan. Mas Ibin memang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, membuka akses komunikasi dengan warga tanpa sekat-sekat birokratis.

Dalam berbagai kesempatan, ia kerap membuka ruang aspirasi di rumah dinas, menghadiri undangan warga secara langsung, hingga menyederhanakan protokoler pemerintahan agar lebih akrab dengan masyarakat.

Momentum Halal Bihalal dan Harlah PMII ini pun menjadi pengingat bahwa pemimpin dengan latar belakang pergerakan seperti Mas Ibin, memiliki sensitivitas sosial yang tinggi.

Ia bukan hanya hadir sebagai kepala daerah, tetapi juga bagian dari keluarga besar yang memahami nilai-nilai pergerakan, spiritualitas, dan intelektualitas.

Dengan gaya bicara yang santai namun menyentuh, Mas Ibin tak hanya menguatkan semangat silaturahmi antaralumni, tetapi juga menegaskan kembali citranya sebagai pemimpin yang tidak lupa akar.

Sosok yang tak hanya memimpin dari belakang meja, tapi berjalan bersama masyarakat, mendengarkan, dan hadir di tengah-tengah mereka.

Acara kemudian berlanjut dengan pemotongan tumpeng, orasi reflektif, serta berbagai agenda yang mempertemukan lintas generasi kader dan alumni PMII. (Bin/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *